Kamis, 10 Maret 2011

Puisi Isbedy Stiawan ZS - TAMAN DI BIBIRMU

kusiapkan parfum terwangi untukmu yang datang pada hari sabat

tapi lupakan tangkapan ikan di jaring-jaring itu sebelum kau sampai

padaku. karena hari sabat bukan untuk mengail, hanya berkunjung

dan kini aku akan menyambutmu: kunjungan pertama demi menyiapkan

pertemuan-pertemuan lain. mungkin di kota yang lain ataupun jalan

tak bernama. sebuah ruang yang kau sepakati untuk bercakap

kita satukan kata. -- rapatkan bibir? --

aku ingin wangi parfummu hinggap di tubuhku. lalu serasa anggur

membuat ruang menjadi lantai dansa. kau bisa menari? aku ingin berdansa:

tanganku melingkar di pinggulmu, sedang tanganmu mendekap di punggungku

"jangan lupa naiki bukit bukit ini, susuri dengan tapak yang juga telah

wangi parfummu," katamu. aku mau mariyuana, biarkan aku

mabuk padamu. semabuk abid pada-Nya!

ahai, tak lagi kunanti kehadiranmu. aku sudah menyambutmu di hari sabat

menjelang petang, dengan pesawat paling belakang. seperti kaulihatkan

tiket penerbangan. "jadwal lain sudah habis. bukankah ini akhir pekan?"

aku sudah lupa soal akhir pekan. hanya nama hari dalam benakku, sebab

tak ada rekening bisa diambil kapan pun: "maaf mesin ATM dalam perbaikan

pada hari ini..." apakah aku boleh menunggu di depan

mesin pengambil uang itu. padahal aku tak tahu sampai kapan di sana?

kau datang. berpakaian putih, krah sedikit terbuka. rambut terurai. dan,

wahai, kuku di sepuluh jarimu berwarna ungu: "siapa yang mengecat, adakah

picasso lebih dulu datang melukismu?"

kini aku ingin menghapus seluruh warna di kukumu

lalu kulukis sebuah taman yang pernah ditinggal adam

di bibirmu

untuk kukenal di hari lain agar aku mudah datang padamu


13012011; 18.01


0 komentar:

Posting Komentar